TEMPAT MAKANAN PENGHAMBAT PERPINDAHAN KALOR DARI DALAM DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP KERJA TERMOS SEDERHANA

Thursday, August 25, 2011 0 comments
Penelitian ini adalah penelitian pertama kelompok teknologi 2. Selamat membaca :) dimohon kritik dan sarannya.
Gambar racangan alat:



ABSTRAKSI

       Kebiasaan membawa bekal atau makanan ketika akan berkegiatan di luar rumah sudah menjadi kebiasaan orang dalam rangka menghemat pengeluaran, mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan yang dibeli dan sebagainya. Kebiasaan membawa makanan ini juga baik untuk kesehatan karena proses pembuatan makanan terjamin kebersihannya. Namun, banyak juga orang yang mengeluh atau bahkan enggan membawa bekal karena keadaannya yang dingin dan tidak lagi segar ketika akan dikonsumsi setelah berjam-jam dikemas dalam tempat makanan. Padahal, kebiasaan membawa makanan sendiri sebagai bekal itu sangatlah baik. Karenanya, penulis memulai penelitian akan Tempat Makanan Penghambat Perpindahan Kalor dengan Menggunakan Prinsip Kerja Termos Sederhana. Penelitian dilakukan di Jakarta 18 Februari sampai dengan 5 Maret 2011. alat ini bekerja dengan menggunakan Styrofoam atau gabus serta aluminium foil untuk  menghambat perpindahan kalor baik melalui konduksi, konveksi, ataupun radiasi. Didapat hasil penelitian pada tempat makanan biasa, penurunan suhu sebesar 10,97% untuk nasi dan 13,45% untuk telur dadar setiap 15 menit. Sedangkan pada tempat makanan modifikasi, penurunan suhu sebesar 9,34% untuk nasi dan 12,25% untuk telur dadar setiap 15 menit Dari hasil penilitian dapat disimpulkan bahwa tempat makanan penghambat perpindahan kalor yang peneliti buat belum berhasil karena belum efektif menghambat perpindahan kalor, walaupun tempat makanan yang peneliti buat dapat menghambat perpindahan kalor lebih baik dibandingkan tempat makanan biasa. Penulis menyarankan untuk menggunakan tempat makanan ini karena walaupun belum sempurna, tempat makanan yang peneliti buat dapet menjaga kesegaran dan kehangatan makanan yang dibawa lebih baik dari tempat makanan biasa sehingga masih enak untuk dikonsumsi walaupun telah berjam-jam dikemas. Peneliti juga menyarankan  agar alat ini diteliti lebih lanjut untuk memperbaiki kekurangannya. 


Download makalah tertulis: Mediafire


Posted by: Rani
Edited (a bit) by: Naufal

0 comments:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 Official Blog of SP 47 | TNB